LANGKAH-LANGKAH panjang mereka saling menggapai adu cepat, saling berlomba adu jauh, menggapai garis finish yang hanya tinggal sekedip mata. Tubuh mereka seolah terbang, memompa sisa-sisa tenaga sampai langkah terakhir. Aku selalu terpana, ternganga, termangu, tergoda – kalo yang terakir ini enggak kayaknya – para pelari elit ini karena masih punya tenaga aja sampe finish. Seandainya beban hidup bisa seringan tubuh mereka, yang tetap bisa lari paling depan dari mulai start sampe garis finish, yang abis nginjek garis finish masih bisa senyum lebar, selebar gapura finishnya.
Cerita di atas adalah sekelebat cuplikan video di youtube yang aku tonton sesaat sebelum kemudian akhirnya memutuskan untuk mengikuti event marathon di Penang.
MARATHON…iyess..sok banget kan..hahaha 😀 !!
Udah 2 tahun ini aku belajar lari – lebih tepatnya si BARU dua tahun ini – Iya, belajar menjadi pelari. Menjadikan lari sebagai suatu hobi ternyata bukan suatu hal yang mudah juga. Semua orang bisa lari, tapi gak semua orang bisa disiplin dan punya komitmen dengan hobi ini. Eciee..udah bisa kasih kuliah. Hahaha.
Tulisan ini aku buat semata-mata wayang adalah karena, sebelon pergi ke Penang kemaren susahnya cari tulisan pelari Indonesia yang menceritakan tentang Penang Marathon. Baik pengalaman, hotel, venue race, maupun akomodasi lainnya. Padahal kata kunci yang aku masukin di mesin pencari google kayak Bioskop TGV di penang, Mall di Penang, Tempat Makan Enak di Penang semua udah sesuai kaedah bahasa. Apa karena aku ‘gak tulis Penang Marathon atau sejenisnya?? Facebook dan Instagram aja bisa kasih suggestion orang yang mungkin aku kenal. Masak google gak bisa ngasih suggestion sebenarnya apa yang mau aku cari?? Ciihh…
Ini memang bukan official race pertamaku, –official race pertama buat Half Marathon si- tapi buatku, setiap race yang aku ikuti adalah race pertama. Persiapannya, kegembiraannya, pengalamannya, RASANYA, semua gak akan ada yang sama. Yang sama cuma satu, SEMANGAT untuk bisa mencapai garis finish #eaaa.. 😀
TARGET set, simulasi latihan Half Marathon tepat satu minggu sebelum hari H, done. Semua tiket dan perlengkapan race, packed. Am so excited to deal with my first half marathon race, and am ready to go.
TIPS: Kalo mau ikut Penang Bridge International Marathon yang biasanya diadain bulan November, sekitar Maret-April biasanya udah ada early bird tiket. Jadi, rajin-rajinlah hunting tanggal official early bird race ticket. Biasanya lagi, di grup-grup lari pasti ada yang infoin. Harganya Lebih murah RM10 dari harga normal, lumayan bisa berapa kali bolak balik naik bus itu kan.. :D.
Satu lagi tips yang paling penting adalah PENGINAPAN, carilah penginapan di dekat komtar (semacam terminal busnya) kalo di george town. Atau di dekat venue race yang terletak di seputaran Queensbay Mall. Dan untuk acara KELAS INTERNASIONAL kayak gini sebaiknya jangan pernah pake pepatah di situ sesak boker di situ cari toilet. Carilah toilet sebelum sesak boker, karena orang-orang yang sesak boker dari seluruh dunia, bakal cari toilet di situ juga. Haduhh..istilahnya jorok si memang, tapi u know what i mean.
Dari Banda Aceh aku naik Fire Fly. Alhamdulillah dapat tiket yang promo. Gak promo banget si memang, tapi dengan harga Rp. 262.000 kan bikin lu manyun kalo harus beli dengan harga normal yang ampir sejuta. Kalo ini emang harus rajin cek tiket promo sampe satu bulan sebelum hari H.
Keberangkatan Banda Aceh – Penang kita tempuh dalam waktu 1:40:52. Detiknya memang terkadang bisa beda-beda kalo diliat di jam tangan setiap penumpang. Ini pertama kali terbang bersama Fire Fly, meski pesawatnya kecil, Aaaa…tapi dapet makaaaannnn ternyataaaaa sodara-sodara. Kebiasaan naek pesawat yang gak dapet makan gratis ya gini, jadinya excited berlebihan. Padahal cuman roti sama teh doang.. :D.
Setelah dengan selamat mendarat di Penang International Airport, kita langsung berbondong-bondong ke imigrasi. Satu hal yang selalu paling aku suka dari penerbangan internasional adalah perlombaan menuju yellow line imigrasi, kayak perebutan gelar bangsawan. Siapa yang duluan mencapai imigrasi dialah juaranya… #nyanyik.
DAN yang paling bikin eneg adalah pertanyaan gak berbobot abang-abang di imigrasi. Pertanyaan standar yang nyentil banget semacam ‘BUAT APA DI SINI?’. YA MENURUT LOOOO??? Rasanya pengen langsung ngelempar passport ke mukanya sambil nunjukin setiap lembar halaman yang hampir penuh dengan cap imigrasi….. KUALA LUMPUR. Eh…Ohh.. cuma Kuala Lumpur. Okesip.
Untungnya gak ada DRAMA NAIK HAJI di imigrasi ini yang sampe session seratus, setelah aku jawab ‘mau ikut Marathon, om’. Abang-abang yang seyogyanya udah om-om itu langsung excited ‘OHH..Penang Marathon. Ambil Full atau Half ?’. STEREOTYPE KAMU. Kalo aku ngambilnya 10k gimana? Hah gimanaaa?
Dengan agak kaget dan maksain senyum kujawab ‘Half Marathon’.
And he was like ‘Oww..waw’ – WAW di sini mungkin artinya ‘Are you sure, u kidding right??’ dan dia lanjut ngobrol ‘Saya lari pun suka’. Sambil balikin passport. Aku ngangguk-angguk, teringat Upin-Ipin nih dari logatnya, mungkin oomnya Upin-Ipin :p. Dan dia tetap lanjut ngobrol ‘tapi 10k saja. Nafas sudah tak sanggup’.
Aku menoleh ke belakang, yang ngantri mulai liat dengan tampang jijik ke arahku. ‘10k saya 60 minits, boleh??’. Duh…om.
‘Pace 6, dah oke tu kalau jarang lari’ jawabku takut-takut. Takut dikira SOK TAU.
‘Ohh..OK. Good luck’ lanjutnya sambil kasih jempol. Aku mengangguk sambil mengisyaratkan ucapan ‘thank you’ dengan bibirku, dan ngasih senyuman paling menawan yang pernah aku berikan ke petugas imigrasi yang pernah ada. Duhhh..so sweet banget gak si, kayak di novel-novel cinta…
Setelah makan siang di Bandara, dan jumpa Vero – temen lari ku dari Bangka – aku, Wulan – my travel mate yang ikut Penang Marathon juga – langsung menuju halte bus di depan gedung airport. Karena tujuan penginapan kita, NOSTALGIA INN, letaknya di seputaran george town, kita naiknya bus 401E dengan harga RM2.7,- ( Kalo naik taksi harganya bisa sampe RM30,- ). Pengennya kita naik taksi limo sewaan bertabur mutiara dengan atap terbuka. Tapi apa daya…
TIPS: Bus 401 dan 401E beda rute, meski sama-sama tujuannya KOMTAR. Kalo tujuan kamu ke Komtar, bisa naik bus 401 atau 401E dengan HARGA yang sama. Tapi 401E sampenya lebih cepat dikit, karena gak banyak berhenti di halte. Bayar busnya mesti uang pas ya. Jadi, sebelon naik bus siapin dulu duit di tangan biar gak ribet. Jangan kayak emak-emak ngisi bensin satu liter tapi duitnya ditarok di dompet dalem tas lapis lima #EMOSI. Jangan lupa banyakin duit RM1,-
Sukurnya sekarang ada GOOGLE MAP kan ya. Jadi biar lebih mudah, ketik aja nama penginapan kamu, nanti google akan dengan lapang dada hati ikhlas memberikan nomor bus yang harus dipilih dan estimasi waktu perjalanan dari airport ke tujuan kamu, bisa naik taxi, bus, atau jalan kaki, tinggal pilih. Saran saya jangan pilih jalan kaki, sementangan lo PELARI!!!
Pilih penginapan dekat venue race di Queensbay Mall yang bisa dijangkau dengan jalan kaki. Atau kalo cari penginapan di seputaran george town, carilah yang deket komtar, paling tidak bisa jalan kaki. Karena, free bus yang disediain panitia PBIM tunggunya nanti di deket komtar. Dan kalo mau jalan kemana-mana juga gampang, soalnya semua jurusan bus berakhirnya di komtar. Seandainya kamu itu komtar, pasti hati ini juga berakhir di kamu….
Kalo dari airport, bus 401E sebenernya ngelewatin queensbay mall. Kalo mau langsung ambil racepack dari bandara si bisa, tapi kami memilih check in penginapan dan bersih-bersih dulu. Sambil nungguin Handra, my another running buddy from Bangka.
Jadi, komtar itu semacam terminal busnya gitu. YA IYA LAHHH.. namanya juga BUS TERMINAL KOMTAR. Di depannya ada 1st AVENUE MALL yang ada TGV Cinema. Jadi kalo mau nonton kan gak mesti jauh-jauh ke Queensbay atau Gurney Paragon, dan sukurnya NOSTALGIA INN ini cuma berjarak 5-6 menit dari komtar.
Setelah semuanya ngumpul, beres-beres dan bersih-bersih, kita memutuskan untuk langsung menuju queensbay mall, tempat pengambilan race pack. GAK SABAR!!!
Dan tanpa dinyana tanpa diduga, ngambil racepacknya secepat kerjapan mata. Gak pake ngantri, gak pake rusuh, gak pake bagi-bagi makan siang dulu, gak pake long march dulu, pokoknya gak pake DRAMA. Semua lancar jaya. TEROGANISIR dengan baik sekali sodara-sodara. Ketakutan kita karena kelamaan antri dan dorong-dorongan sirna. Selebar lebar lapak dan sepanjang jalan kenangan, semua petugasnya bekerja dengan cepat dan cekatan.
Alhasil, kita bisa poto-poto dulu dengan lapangnya gak pake rebutan.
Jadi buat kamu yang siapa tau mau ikutan Penang Marathon 2017 nanti, gak perlu takut ngantri lama dan rusuh saat pengambilan racepack. Eh, tapi mudah-mudahan taon-taon berikutnya pengambilan racepack PBIM tetap tentram damai sejahtera dan aman sentosa ya. Amin.
Silahkan baca cerita versi Wulan di Penang Bridge International Marathon 2016, My First Race… Part 1